Langkah Mendapatkan Cuan dari Investasi Sukuk

money 3431772 640
money 3431772 640

Dalam beberapa tahun terakhir, instrumen keuangan syariah semakin populer di Indonesia. Salah satu yang paling banyak diminati adalah investasi sukuk. Sukuk sering disebut sebagai “obligasi syariah”, namun sebenarnya memiliki konsep berbeda karena berbasis aset nyata dan tidak mengandung unsur riba. Pertanyaan seperti apa itu sukuk, apa yang dimaksud dengan sukuk, atau arti sukuk sering muncul dari calon investor yang ingin berinvestasi sesuai prinsip Islam.

Selain itu, pemerintah Indonesia secara rutin menerbitkan sukuk negara atau sukuk ritel (SR) untuk masyarakat, yang dikenal sebagai salah satu instrumen investasi paling aman karena dijamin penuh oleh negara. Kehadiran produk ini membuat semakin banyak orang tertarik untuk belajar mengenai cara beli sukuk, memahami syarat sukuk, serta menggali lebih dalam keuntungan sukuk syariah.

Artikel ini akan membahas secara detail tentang apa itu sukuk, karakteristiknya dalam perspektif syariah, jenis-jenis sukuk, peran sukuk negara dan ritel, serta panduan langkah demi langkah bagaimana cara membeli sukuk di Indonesia.


Mengenal Apa Itu Sukuk

Sebelum memulai investasi, penting memahami secara jelas apa itu sukuk.

Secara bahasa, arti sukuk berasal dari kata Arab sakk (jamak: sukuk), yang berarti sertifikat atau bukti kepemilikan. Dalam konteks keuangan modern, sukuk merupakan surat berharga syariah yang menunjukkan kepemilikan bersama atas suatu aset atau proyek yang menjadi dasar penerbitannya.

Secara sederhana, apa yang dimaksud dengan sukuk adalah instrumen investasi berbasis syariah yang menyerupai obligasi, tetapi perbedaannya terletak pada struktur dan prinsipnya:

  • Obligasi konvensional berbasis bunga (interest).
  • Sukuk berbasis aset nyata dan menggunakan prinsip bagi hasil atau sewa (ijarah).

Dengan kata lain, sukuk bukanlah surat utang, melainkan bukti kepemilikan atas bagian dari aset atau proyek yang menghasilkan keuntungan.

Perbedaan Sukuk dan Obligasi

  1. Obligasi: Investor meminjamkan dana, lalu mendapatkan bunga.
  2. Sukuk: Investor membeli kepemilikan atas aset atau proyek, lalu memperoleh bagi hasil atau imbal sewa.

Karena itu, sukuk sangat relevan bagi investor muslim yang ingin menghindari riba, gharar (ketidakjelasan), dan maisir (spekulasi).


Sukuk dalam Perspektif Syariah

Mengapa sukuk dianggap sesuai dengan prinsip Islam? Jawabannya terletak pada akad yang digunakan.

a. Landasan Syariah

Sukuk syariah adalah instrumen keuangan yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad tertentu seperti:

  • Ijarah (sewa-menyewa).
  • Mudharabah (bagi hasil antara pemilik modal dan pengelola usaha).
  • Musyarakah (kerja sama modal usaha).
  • Istishna (jual beli berdasarkan pesanan).

Fatwa DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia) menegaskan bahwa sukuk halal selama mengikuti prinsip syariah tersebut.

b. Sukuk dan Isu Bunga

Salah satu perbedaan mendasar antara sukuk dan obligasi adalah keberadaan bunga. Dalam obligasi konvensional, investor menerima bunga tetap setiap periode. Namun dalam Islam, praktik ini termasuk riba.

  • Sukuk bunga tidak dikenal, karena pengembalian yang diterima investor berasal dari hasil usaha atau sewa aset, bukan bunga pinjaman.
  • Inilah yang menjadikan sukuk lebih sesuai syariat dan mendapat label halal.

Jenis-jenis Sukuk

Untuk memahami lebih dalam investasi ini, mari kita lihat jenis jenis sukuk yang ada.

a. Berdasarkan Akad

  1. Sukuk Ijarah – berbasis akad sewa, di mana investor memperoleh imbalan dari biaya sewa aset.
  2. Sukuk Mudharabah – berbasis bagi hasil, di mana investor menanam modal dan keuntungan dibagi sesuai nisbah.
  3. Sukuk Musyarakah – kerja sama modal usaha antara dua pihak atau lebih.
  4. Sukuk Istishna – pembiayaan proyek konstruksi atau manufaktur berdasarkan pesanan.
  5. Sukuk Wakalah – dikelola oleh pihak ketiga sebagai wakil untuk menjalankan usaha.

b. Berdasarkan Penerbit

  • Sukuk Bank Syariah: diterbitkan oleh bank syariah untuk penghimpunan dana.
  • Sukuk Negara: diterbitkan oleh pemerintah untuk pembiayaan APBN dan pembangunan infrastruktur.
  • Sukuk Korporasi: diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN untuk membiayai kegiatan bisnis.

Masing-masing jenis memiliki tujuan berbeda, namun prinsip dasarnya tetap sama: berbasis aset nyata dan menghindari riba.


Sukuk Negara dan Sukuk Ritel

Di Indonesia, pemerintah secara rutin menerbitkan sukuk negara sebagai salah satu instrumen pembiayaan syariah.

a. Apa itu Sukuk Negara?

Sukuk negara adalah surat berharga syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijamin penuh oleh negara. Dana yang terkumpul biasanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, proyek sosial, maupun menutup defisit APBN.

b. Sukuk RI

Salah satu produk populer adalah Sukuk RI, yang menjadi instrumen andalan pemerintah dalam menghimpun dana masyarakat. Produk ini dijual ke investor institusi maupun individu.

c. Sukuk Ritel

Untuk masyarakat umum, tersedia sukuk ritel (SR) yang bisa dibeli dengan modal terjangkau, biasanya mulai Rp1 juta. Produk ini cocok bagi pemula yang ingin mencoba investasi sukuk dengan risiko rendah.

  • Contoh sukuk ritel adalah SR017 yang diterbitkan pada 2021 dengan tenor 3 tahun dan imbal hasil tetap.

Dengan membeli sukuk ritel, masyarakat bukan hanya berinvestasi, tetapi juga berkontribusi langsung dalam pembangunan negara.


Cara Membeli Sukuk dan Syarat Sukuk

Banyak yang penasaran tentang cara beli sukuk. Prosesnya sebenarnya cukup mudah, apalagi kini tersedia secara online.

a. Alur Pembelian Sukuk

  1. Registrasi: Daftar di bank mitra distribusi atau platform fintech yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan.
  2. Pemesanan: Pilih seri sukuk yang tersedia (misalnya SR018).
  3. Pembayaran: Transfer sesuai jumlah yang dipesan.
  4. Konfirmasi: Setelah pembayaran diverifikasi, investor mendapatkan bukti kepemilikan.

b. Syarat Sukuk

  • Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Memiliki KTP dan rekening bank.
  • Minimum pembelian biasanya Rp1 juta.
  • Mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah atau bank penerbit.

Dengan langkah sederhana ini, siapa pun bisa menjadi investor sukuk, bahkan dengan modal kecil.

Jenis-Jenis Sukuk yang Perlu Diketahui

Bagi investor yang baru memulai, penting memahami bahwa jenis-jenis sukuk cukup beragam. Hal ini tergantung pada struktur akad yang digunakan, tujuan penerbitan, serta siapa yang mengeluarkannya. Berikut beberapa kategori utama:

  1. Sukuk Ijarah
    Sukuk ini berbasis akad sewa (ijarah). Investor membeli sertifikat yang merepresentasikan kepemilikan aset, lalu aset tersebut disewakan, dan investor mendapatkan imbal hasil dari biaya sewa tersebut.
  2. Sukuk Mudharabah
    Berdasarkan akad kerja sama usaha antara pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib). Investor akan memperoleh bagi hasil dari keuntungan usaha sesuai proporsi yang disepakati.
  3. Sukuk Musyarakah
    Menggunakan akad kerja sama modal antara dua pihak atau lebih, di mana keuntungan dibagi sesuai kesepakatan.
  4. Sukuk Wakalah
    Mengacu pada pendelegasian wewenang, di mana penerbit sukuk bertindak sebagai wakil untuk mengelola dana investor dalam aktivitas yang halal.
  5. Sukuk Negara (SBSN)
    Pemerintah Indonesia menerbitkan Sukuk Negara untuk membiayai APBN. Contoh paling populer adalah Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST) yang bisa dibeli masyarakat.

Dengan memahami ragam jenis sukuk ini, investor dapat menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing.


Keuntungan Sukuk Dibandingkan Instrumen Lain

Salah satu alasan mengapa investasi sukuk semakin populer adalah karena berbagai keuntungan yang ditawarkannya.

a. Keuntungan Sukuk dari Perspektif Syariah

  • Bebas dari riba → Sukuk tidak menggunakan sistem bunga (sukuk bunga), melainkan berbasis akad syariah.
  • Aman secara hukum agama → MUI telah menyatakan bahwa sukuk adalah instrumen investasi yang halal.

b. Keuntungan Sukuk dari Perspektif Investor

  • Risiko rendah → Terutama jika membeli sukuk negara, karena dijamin pemerintah.
  • Imbal hasil investasi sukuk stabil → Nilainya sudah ditentukan di awal, sehingga cocok untuk perencanaan keuangan jangka menengah hingga panjang.
  • Aksesibilitas tinggi → Tersedia contoh sukuk ritel yang bisa dibeli mulai dari Rp1 juta, sehingga ramah untuk pemula.
  • Likuiditas baik → Sukuk ritel bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, sehingga investor tidak harus menunggu jatuh tempo.

Jika dibandingkan dengan deposito konvensional, sukuk memiliki keunggulan karena halal, memberikan keuntungan sukuk syariah yang adil, dan sesuai syariah.


Contoh Sukuk dan Studi Kasus di Indonesia

Di Indonesia, pemerintah rutin menerbitkan sukuk ri dalam berbagai seri. Beberapa contoh sukuk ritel yang sudah diterbitkan antara lain:

  • SR (Sukuk Ritel): diterbitkan setiap tahun, bisa dibeli oleh individu melalui bank atau platform investasi online.
  • ST (Sukuk Tabungan): mirip dengan SR, namun tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Cocok bagi yang ingin menabung sambil mendapatkan imbal hasil.

Studi Kasus: Investor Pemula

Seorang pegawai dengan gaji Rp5 juta per bulan menyisihkan Rp2 juta untuk membeli sukuk ritel. Dengan imbal hasil investasi sukuk sekitar 5,5% per tahun, ia mendapatkan penghasilan pasif tambahan yang aman dan halal.

Studi Kasus: Investor Institusional

Bank syariah juga membeli sukuk negara dalam jumlah besar untuk menyalurkan dana masyarakat pada instrumen yang halal dan aman. Inilah yang disebut sebagai sukuk bank syariah dalam praktik perbankan.


Cara Beli Sukuk dan Syarat yang Harus Dipenuhi

Banyak orang masih bertanya: bagaimana cara beli sukuk?

a. Cara Beli Sukuk Secara Umum

  1. Melalui Bank dan Sekuritas → Bank syariah atau perusahaan sekuritas yang ditunjuk pemerintah menjadi mitra distribusi.
  2. Melalui Platform Online → Saat ini, pembelian bisa dilakukan secara digital, cukup dengan mendaftar di aplikasi investasi.
  3. Pembayaran → Investor mentransfer dana sesuai jumlah pembelian.
  4. Penerbitan dan Pencatatan → Setelah transaksi berhasil, investor akan mendapatkan bukti kepemilikan berupa rekening investasi.

b. Syarat Sukuk

  • Warga Negara Indonesia (WNI) berusia minimal 17 tahun.
  • Memiliki KTP dan rekening bank.
  • Membeli sesuai minimal pembelian, biasanya Rp1 juta untuk sukuk ritel.

Dengan proses yang sederhana ini, semakin banyak masyarakat yang bisa ikut serta dalam investasi SBSN sebagai wujud kontribusi membangun negeri sekaligus memperoleh keuntungan.


Tantangan dan Prospek Investasi Sukuk di Masa Depan

Walaupun menawarkan banyak keuntungan, investasi sukuk juga memiliki tantangan tersendiri.

a. Tantangan Investasi Sukuk

  • Kurangnya edukasi → Banyak masyarakat yang belum tahu apa itu sukuk atau apa yang dimaksud dengan sukuk.
  • Persaingan dengan deposito → Sebagian orang masih memilih deposito meskipun ada pertanyaan tentang “deposito halal atau haram”.
  • Likuiditas terbatas untuk beberapa seri → Tidak semua sukuk bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

b. Prospek Investasi Sukuk

  • Pertumbuhan signifikan → Menurut data OJK, minat masyarakat terhadap sukuk meningkat setiap tahun.
  • Inovasi produk → Kehadiran sukuk berbasis proyek infrastruktur atau sukuk hijau (green sukuk) akan menarik investor baru.
  • Dukungan regulasi → Pemerintah dan DSN-MUI konsisten memperkuat landasan hukum syariah pada produk sukuk.

Dengan prospek yang cerah ini, sukuk diperkirakan akan semakin populer, bukan hanya di kalangan investor muslim, tetapi juga non-muslim yang mencari instrumen investasi aman, stabil, dan beretika.


Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, jelas bahwa investasi sukuk bukan hanya instrumen keuangan syariah, tetapi juga solusi investasi modern yang relevan dengan kebutuhan masa kini.

  • Ada berbagai jenis-jenis sukuk yang bisa dipilih sesuai tujuan.
  • Keuntungan sukuk sangat menarik, baik dari sisi syariah maupun finansial.
  • Pemerintah menyediakan contoh sukuk ritel yang mudah diakses masyarakat.
  • Cara beli sukuk semakin praktis dengan adanya platform online.
  • Prospeknya menjanjikan seiring meningkatnya literasi keuangan syariah di Indonesia.

Dengan memahami arti sukuk dan cara kerjanya, investor bisa lebih percaya diri untuk mulai menanamkan modal pada instrumen ini. Sukuk adalah investasi yang bukan hanya memberi keuntungan, tetapi juga keberkahan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top